Skip to main content

Sup Iga Bakso Sapi




Senin lagi ^^

Siapa bilang Senin itu ngeselin? Kalau ga ada Senin, kita bakalan bisa menikmati yang namanya waktu luang atau hari libur lho. Adanya hari Senin, yang sering dikeluhkan banyak orang, bikin kita semangat menanti hari libur berikutnya. Dan yang pasti, hari Senin adalah hari saat aku bisa nge-apdet blog lagi karena kerja kerasnya dilakukan hari Sabtu Minggu. Senin sampe Jumat bener-bener udah kecapekan dan ditambah sepulang kerja bawaannya pengen main sama anak :)







Naaaahhhh.... Wiken lalu, ngerencanain beli stok iga sapi buat dijadikan Iga Bakar sebagai stok makanan dalam seminggu. Tapi ya kalo dipikir-pikir, cuma menghasilkan iga bakar aja kok gak seru. So, bikin sup iga juga deh. Jadi, semua iga aku resbu buat diambil kaldunya. Setelah satu jam direbus dengan api kecil, kurang lebih tiga perempat kilogram (dari satu kilogram) iga diangkat dan ditiriskan dan diolah lagi menjadi iga bakar yang dapat disimpan hingga seminggu ke depan. Hehehe *emak-emak emang kudu smart* *ehem* :D


baidewei, resep sup iga ini adalah resep pertama yang aku pelajari dari mama mertua *malu, bener-bener ga bisa masak di awal-awal* dan mama ngajarin ak yang masih belum terbiasa sama dunia dapur dengan sangat baiknya. Gak heran kalau aku cepat belajar, selain karena beliau memang udah master di dunia kuliner (pernah punya rumah makan yang besar di kampung halaman), Beliau juga seorang guru. So pasti, udah terbiasa mengajari setiap tahapan dengan perlahan. ^^


Yuk ah, balik ke resep.

Resep ini sangat gampang bangeeeeettttt. Semua bahan cukup dicemplung-cemplung aja dan hanya butuh sedikit tenaga buat motong-motong.  Kalau kita belum paham bahan-bahan berikut, silakan gugling ya. Yang pasti, banyak dijual di pasar tradisional dan supermarket kok. Dan yang paling penting, hasilnya adalah sup hangat yang pastinya akan bikin keluarga kita lebih sehat dan selalu merasa dicintai *eaaaaa* :P

Noted: Penambahan bakso dalam sup ini adalah hasil mikir-mikir saya. Soalnya, dengan jumlah iga yang tersisa sedikit, mau gak mau harus ditambah dengan sesuatu sebagai lauknya sekaligus pengen ngenalin bakso ke anak bayi usia 15 bulan-ku :D


 SUP IGA BAKSO SAPI

Bahan:
- 500 gram iga sapi
- 1500 ml air 
- 8 siung bawang putih, memarkan
- 2 cm jahe, memarkan
- 2 cm lengkuas memarkan
- 4 butir kapulaga
- 2 butir cengkeh
- 1 potong bunga lawang atau pekak
- 1 batang (kurang lebih 7 cm) kayu manis
- 1/2 butir pala (aku gak pake)
- 250 gram kentang, potong-potong
- 100 gram wortel, potong-potong
- garam, merica dan gula secukupnya (perbandingan yang aku gunakan untuk garam dengan gula biasanya adalah 2:1)
- 200 gram bakso sapi
- 100 gram bihun, rebus sebentar dalam air mendidih hingga melembut, tiriskan
- 1 batang seledri, iris halus
- 1 batang daun bawang, iris halus
- 1 buah tomat, potong-potong dadu
- bawang goreng, untuk taburan

Cara Membuat:
1. Masukkan iga sapi, bawang putih, lengkuas, jahe, kapulaga, kayu manis, pekak, dan cengkeh ke dalam panci dan tuang air, rebus dengan api kecil kurang lebih 40 menit. Perebusan harus menggunakan air dalam keadaan dingin agar kaldu dapat keluar maksimal dikarenakan pori-pori tulang akan terbuka dengan maksimal.
2. Setelah 40 menit, masukkan bakso hingga empuk, kemudian tambahkan garam, gula, merica, kentang, dan wortel hingga mulai empuk. Setelah kentang dan wortel mulai lembut, tambahkan setengah bagian tomat dan seledri (di sini kunci lezatnya sup, tomat yang dibiarkan matang memberi rasa lezat alami tanpa perlu penyedap rasa, begitu juga daun bawang dan seledri). Menjelang matang, tambahkan sisa daun seledri, daun bawang, dan tomat.
3. Penyajian: Sendokkan bihun ke dalam mangkok saji, beri potongan wortel, kentang, dan bakso terlebih dahulu, lalu siram dengan kuas bakso. Beri taburan bawang goreng dan sajikan selagi hangat.

Nah lho, mudah kan? Siapa bilang masak itu sulit *eaaa, sombongg :D*
Untuk memberikan yang terbaik kepada keluarga tercintah gak sulit kan?
Selamat mencoba :)


















Comments

Popular posts from this blog

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

Kentang Goreng Tepung

Setelah hampir sebulan nganggur di draft, akhirnya bisa di- publish juga :D *kelamaan memastikan detil resep* Majalah Sedap kembali dengan resep praktis dan gak pake bahan banyak. Halaman belakang majalah edisi bulan Agustus kemarin tersebut diisi dengan resep pilihan yang dijamin mudah untuk dibuat. Salah satunya Kentang Goreng Tepung ini. Meskipun jenis olahan french fries lebih dikenal dan disukai, kentang goreng dengan potongan wedges ini dijamin gak akan mengecewakan. Yang khas dari kentang goreng ini adalah renyahnya. Karena berbalut tepung, kentang ini sangat renyah. Bahkan kerenyahannya bertahan hingga kondisinya tidak lagi hangat. Disajikan dengan saus cocolan ataupun tidak, tetap saja cemilan ini bakalan memanjakan lidah keluarga di rumah. Kriuk-kriuk gurihnya bikin siapa aja akan berkesimpulan one is never enough .   Punya stok kentang? Yuk, buruan dimasak dengan resep yang aku tulis ulang dari majalah Sedap ini :) KENTANG GORENG TEPUNG sumber:

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi