Skip to main content

Nila Goreng Sambal Plecing



Pagi ^^

Halo halo..
I'm proudly to present resep favorit-ku, Nila Goreng Sambal Plecing! :hore
Masakan ini pasti udah biasa didenger dan dirasa. Bagaimana pun aku pengen berbagi resep andalan untuk masakan keseharian untuk seminggu yang biasanya aku siapkan di hari Sabtu.

Masak cuma di hari Sabtu? Yap.

Mungkin kedengarannya aneh. Sejak mulai sadar pentingnya menjaga kesehatan dan memenuhi selera suami yang sangat suka makan masakan rumah sendiri, aku mulai mikirkan strategi tetap menyiapkan masakan setiap harinya walau jadwal padat (eciyehhh :D). Bukan tanpa alasan, setiap Senin hingga Jumat, aku berangkat kerja kurang lebih pukul 5.45 WIB dan sering sampai di rumah pukul 18.30 WIB. Kurang lebih tiga belas jam! Berawal dari nasihat Mama Mertua yang menyarankan aku membuat stok beberapa masakan, seperti ikan bakar bumbu kuning, aku mulai mengatur jadwal masakan selama seminggu dan belanja hanya sekali dalam seminggu yaitu di hari Sabtu.

Kenapa gak belanja harian aja? Sebenarnya bisa dan aku bisa meminta bantuan ART untuk belanja di tukang sayur yang biasa jualan di komplek. Hanya saja, aku suka bingung mikir kalau harus tiap hari bolak-balik belanja. Salah satu solusinya, nyetok makanan yang sudah matang atau setengah matang, kecuali sayuran.

Misalnya, untuk ayam dan daging, bisa distok dalam keadaan sudah direbus/blansir. Setelah mulai matang, angkat dan tiriskan, lalu simpan di wadah kedap udara dalam keadaan suhu ruang. Bisa juga ayam langsung diolah, misalnya menjadi Ayam Bakar Bumbu Bali. Ayam diungkep dalam bumbu halus sampai kering, dinginkan, dan simpan dalam wadah. Proses pembakaran bisa menggunakan  Happycall dan dilakukan di hari H atau menjelang penyajian. Praktis dan hemat waktu banget kan? Untuk sayuran, yang biasa dibeli adalah kombinasi antara yang mudah dengan yang tidak mudah layu. Khusus untuk sayur, baru deh minta tolong beliin ama mbak di rumah kalau sudah stok sayuran segar mulai menipis.

Balik ke resep ya. Olahan ikan yang aku resepkan ini bersumber dari tabloid Saji (lupa edisi berapa, yang jelas kertasnya udah kucel buat bantuin liat-liat resep selama di dapur :D). Yang bikin istimewa adalah ikan nila yang dagingnya tipis jadi kriuk-kriuk enak setelah digoreng dan begitu diberi tambahan sambal plecing... sesuatu deh rasanya. Suami aja suka nambah kalo lagi bikin resep ini. Dan yang terpenting dari semua itu adalah masakan ini hasil karya tangan kita sendiri yang selalu dibumbui dengan bumbu cinta. Hahaha

Dicoba ya resepnya. Enak banget dimakan bareng nasi hangat.

NILA GORENG SAMBAL PLECING
untuk 2 porsi

Bahan:
- 700 gram ikan nila, dibersihkan, dikerat-kerat
- 50 ml air
- minyak untuk menggoreng

Bumbu Halus (untuk dilumurkan ke ikan):
- 4 butir bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 3 butir kemiri, disangrai
- 2 cm kunyit, dibakar
- 1/2 sdt merica
- 1 sdt garam

Bahan Sambal:
- 1 buah tomat, cincang kasar atau potong dadu
- 1/2 sdt garam
- 1/2 sdt gula pasir
- 75 ml minyak goreng untuk menumis

Bumbu Halus Sambal:
- 6 butir bawang merah
- 3 siung bawag putih
- 8 buah cabai merah keriting
- 3 buah cabai merah besar
- 3 buah cabai rawit merah
- 2 sdt terasi, goreng

Cara Membuat:
1. Campur rata bumbu halus dan air lalu lumuri ke ikan nila dan diamkan selama 30 menit.
2. Goreng ikan dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas api sedang sampai matang, tiriskan.
3. Sambal, panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan tomat, garam, dan gula pasir. Aduk sampai matang. Angkat.
4. Sajikan ikan bersama sambal plecing.










Comments

Popular posts from this blog

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

Kentang Goreng Tepung

Setelah hampir sebulan nganggur di draft, akhirnya bisa di- publish juga :D *kelamaan memastikan detil resep* Majalah Sedap kembali dengan resep praktis dan gak pake bahan banyak. Halaman belakang majalah edisi bulan Agustus kemarin tersebut diisi dengan resep pilihan yang dijamin mudah untuk dibuat. Salah satunya Kentang Goreng Tepung ini. Meskipun jenis olahan french fries lebih dikenal dan disukai, kentang goreng dengan potongan wedges ini dijamin gak akan mengecewakan. Yang khas dari kentang goreng ini adalah renyahnya. Karena berbalut tepung, kentang ini sangat renyah. Bahkan kerenyahannya bertahan hingga kondisinya tidak lagi hangat. Disajikan dengan saus cocolan ataupun tidak, tetap saja cemilan ini bakalan memanjakan lidah keluarga di rumah. Kriuk-kriuk gurihnya bikin siapa aja akan berkesimpulan one is never enough .   Punya stok kentang? Yuk, buruan dimasak dengan resep yang aku tulis ulang dari majalah Sedap ini :) KENTANG GORENG TEPUNG sumber:

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi