Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2013

Sup Iga Bakso Sapi

Senin lagi ^^ Siapa bilang Senin itu ngeselin? Kalau ga ada Senin, kita bakalan bisa menikmati yang namanya waktu luang atau hari libur lho. Adanya hari Senin, yang sering dikeluhkan banyak orang, bikin kita semangat menanti hari libur berikutnya. Dan yang pasti, hari Senin adalah hari saat aku bisa nge-apdet blog lagi karena kerja keras nya dilakukan hari Sabtu Minggu. Senin sampe Jumat bener-bener udah kecapekan dan ditambah sepulang kerja bawaannya pengen main sama anak :) Naaaahhhh.... Wiken lalu, ngerencanain beli stok iga sapi buat dijadikan Iga Bakar sebagai stok makanan dalam seminggu. Tapi ya kalo dipikir-pikir, cuma menghasilkan iga bakar aja kok gak seru. So, bikin sup iga juga deh. Jadi, semua iga aku resbu buat diambil kaldunya. Setelah satu jam direbus dengan api kecil, kurang lebih tiga perempat kilogram (dari satu kilogram) iga diangkat dan ditiriskan dan diolah lagi menjadi iga bakar yang dapat disimpan hingga seminggu ke depan. Hehehe *emak-emak emang

Nila Goreng Sambal Plecing

Pagi ^^ Halo halo.. I'm proudly to present resep favorit-ku, Nila Goreng Sambal Plecing! :hore Masakan ini pasti udah biasa didenger dan dirasa. Bagaimana pun aku pengen berbagi resep andalan untuk masakan keseharian untuk seminggu yang biasanya aku siapkan di hari Sabtu. Masak cuma di hari Sabtu? Yap. Mungkin kedengarannya aneh. Sejak mulai sadar pentingnya menjaga kesehatan dan memenuhi selera suami yang sangat suka makan masakan rumah sendiri, aku mulai mikirkan strategi tetap menyiapkan masakan setiap harinya walau jadwal padat (eciyehhh :D). Bukan tanpa alasan, setiap Senin hingga Jumat, aku berangkat kerja kurang lebih pukul 5.45 WIB dan sering sampai di rumah pukul 18.30 WIB. Kurang lebih tiga belas jam! Berawal dari nasihat Mama Mertua yang menyarankan aku membuat stok beberapa masakan, seperti ikan bakar bumbu kuning, aku mulai mengatur jadwal masakan selama seminggu dan belanja hanya sekali dalam seminggu yaitu di hari Sabtu. Kenapa gak belanja harian aja? S

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

Mie Celor

Hari Sabtu, kira-kira dua minggu yang lalu, pengen bikin makanan olahan udang. Biasanya kalo beli udang, suka minta tolong ke pedagang buat ngebersihin kepala dan ekornya. Lumayan kan irit waktu. Hehehe. Eh, tiba-tiba radar kreatif muncul. Sebenernya gak kreatif-kreatif amat sih, toh cuma tiba-tiba pengen bikin mie yang pake kaldu udang. Lumayan kan dapet dua variasi makanan. Yang pertama menggunakan udang sebagai bahan utama, yang kedua menggunakan kaldu udang dari rebusan kepala dan ekor udang :) Nah, kembali ke niat semula yang pengen bikin makanan dengan menggunakan kaldu udang sebagai salah satu bagiannya, terus aku mikir kira-kira resep apa yang paling mendekati. Sejujurnya, aku belum pernah makan mi celor. Taunya sih olahan mie asal Palembang ini udah terkenal sebagai yang dicari-cari tiap orang yang pengen makan makanan Palembang selain, tentunya, pempek. Jadi, maaf ya buat temen-temen dari Palembang dan sekitarnya, aku cuma ngikutin resep dasarnya aja dan lalu langsung

Double Chocolate Pallubutung Special

Halo halo :) Pernah denger es pallubutung? Kalo belum pernah, es ini adalah minuman (atau makanan?) khas dari Makassar. Aku sendiri belum pernah ngerasakan es segar ini. Hehehe. Walaupun begitu, pada akhirnya aku bikin juga versi modifikasi (yang cukup banyak) dari minuman lezat ini. Bermula dari rubrik Resep Pembaca di majalah Sedap edisi Mei 2013, aku terpesona (halah) sama penampilan dan rasa unik hasil modifikasi minuman ini. Cara pembuatan yang mudah dan ketersediaan bahan yang melimpah (halah lagi deh :D ) bikin aku semangat buat nyoba resep ini. Berikut resepnya ya :) DOUBLE CHOCOLATE PALLUBUTUNG SPECIAL Bahan: - 50 gram tepung beras - 700 ml santan dari satu butir kelapa (aku pake santan instan 65 ml dan dicampur dengan air kurang lebih 635 ml) - 2 lembar daun pandan - 25 gram gula pasir - 1/8 sdt vanili bubuk - 1/4 sdt garam - 75 gram lemon compound chocolate , misal merk Collata, potong-potong Bahan pelengkap: - 7 buah pisang kepok, kukus, kupas, pot

Strawberry Cheesecake

Dari dulu sering banget lihat temen-temen kantor beli cheesecake , khususnya saat ada yang sedang berulang tahun. Penasaran banget sama rasanya, apalagi tampilannya sangat menggugah selera. Terkadang ikut ditawarin nyicip, tapi aku masih rada waswas sama bahan pembuatannya. Kenapa? Hal tersebut dikarenakan pada proses pembuatan cake lembut tersebut menggunakan gelatin. Apa itu gelatin? Ini sedikit tentang gelatin dari Wikipedia. Gelatin adalah zat kimia padat, tembus cahaya, tak berwarna, rapuh (jika kering), dan tak berasa, yang didapatkan dari kolagen yang berasal dari berbagai produk sampingan hewan. Gelatin umumnya digunakan sebagai zat pembuat gel pada makanan , farmasi , fotografi , dan pabrik kosmetik . Gelatin merupakan campuran antara peptida dengan protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yang secara alami terdapat pada tulang atau kulit binatang . Gelatin komersial biasanya diperoleh dari ikan , sapi , dan babi . Dalam industri pangan, gelatin

Soto Udang

Resep ini adalah resep pertama yang aku coba ketika mulai mendalami food photography secara serius. Bermula dari liat resep-resep mbak Hesti di blog yang selain karena resepnya yang banyak dan enak-enak (sudah banyak yang aku coba) juga karena foto-foto jepretan beliau yang enak dilihat dan bikin laper terus. Hahaha Nah, suatu saat nyampe di resep Soto Udang yang di-post mbak Hesti. Resep ini sendiri beliau coba berdasarkan resep Mbak Ricke . Berikut resep yang aku coba di dapur sesuai ketersediaan bahan di dapur hehehe :) Bahan: - 500 gram udang ukuran sedang - 1500 ml air (aku pake kurang lebih 1800 ml) - 500 gram santan kental (aku pake santan kemasan isi 200 ml) - garam secukupnya - 2 sdt kaldu bubuk - 2 sdt gula pasir - 1 sdt merica bubuk - 3 lembar daun salam - 2 lembar daun jeruk (aku pake 5 lembar berhubung lagi banyak stok :D) - 2 batang serai, memarkan - 3 cm lengkuas, memarkan - minyak goreng untuk menumis Bumbu halus: - 10 butir bawang merah - 6 siun

Sup Buah

Resep ini udah lama aku buat, yaitu Ramadhan kemarin. Pengen sesuatu yang dingin, segar, tapi tetap ada gizinya. Berhubung di rumah lagi banyak buah, ya coba bikin sup buah aja. Tinggal kupas dan potong-potong buah yang ada, beri es serut, sirup cocopandan atau sirup tjampolay *lag-lagi bukan iklan lho ya* dan susu kental manis. Sangat gampang buat pemula dan gak pinter di dapur seperti aku. Yang paling penting adalah penyajian. Kalau penyajiannya cantik, selain bakal dipuji suami *ehem* juga bakal nambah semangat yang puasa buat berbuka *walaupun air putih aja udah bikin semangat* *namanya juga puasa* hehehe Sedikit tips, pilih buah yang warna-warni. Misal campuran rambutan atau lengkeng, buah naga merah, pepaya, melon hijau, dan apel. Selain buah, bisa diperkaya dengan parutan jeli juga, jadi seperti es sarang burung. Dijamin, penyajian dan rasanya gak kalah sama minuman berbuka puasa yang biasa dijual di restoran. Dan yang lebih penting lagi, hemat :)

Simple Tiramisu

Dari dulu selalu suka sama makanan atau minuman yang rasa tiramisu . Mulai dari wafer sampai es krim. Rasa tiramisu yang khas emang bikin siapapun jatuh cinta, yaitu rasa kopi yang creamy dan manis. Setelah kenal dunia per-dapur-an, baru deh ngeh kalau tiramisu itu berupa pencuci mulut alias dessert. Kalau baru mencicipi, kita mungkin heran ' kok ada sih pencuci mulut seenak ini? '. heuheu... itu mah kesannya aku saja kali ya... So, setelah gugling sana sini, aku nemu resep yang guuuuaaaammpang banget. Tapi, jangan salah, walau terkesan gampang, justru resep ini yang merupakan resep aslinya. Resep yang dipakai oleh restoran ternama kebanyakan sudah mengalami modifikasi, karena itu terkesan ribet buat dicoba (oleh aku) :D Chef Matteo Meacci berbaik hati ngajarin kita cara bikin simple tiramisu yang enak banget. Bahan-bahannya mudah didapat dan gak banyak. Bahan: 2 butir telur (pisahkan kuning telur dan putih telurnya) 100 gram gula pasir (aku langsung pake gula

Greentea Muffin

Selalu suka yang namanya greentea. Apalagi berupa bubuk greentea yang dicampur ke kue atau puding. Di rumah ada stok greentea bubuk yang dibeli udah cukup lama dari TBK deket rumah. Berhubung lagi males nge-baking (sebenernya tiap hari males sih :D) daaaaaannnn baru beli tepung premix (kepengen beli habis liat reviu di tabloid Saji) Zimuffin. Hahaha. Gak papa juga kan ya sesekali pake yang instan (alasan aja...) Zimuffin yang aku beli rasa vanilla. Bosen rasa vanilla, aku campur deh dengan greentea bubuk. Rasa dan aroma greentea-nya enaaaakkk banget. Apalagi ada taburan kacang almond sangrai dan keju cheddar parut. Asiyah yang masih 1 tahun aja doyan. Mungkin ikutan lahap karena liat umminya makan dengan lahap juga kali ya... Kalo ditanya soal resep, ak cuma ngikutin yang ada di bungkus tepung premix Zimuffin. Hanya saja aku beri tambahan greentea bubuk 1 sendok teh untuk 250 gram tepung premix Zimuffin. Buat ibu-ibu yang sibuk tapi pengen hasil muffinnya mengembang deng

Macaroni Schotel

Suami paling suka sama yang namanya spaghetti. So, hampir tiap wiken suami minta dibikinin masakan yang satu ini. Suami sih gak bosan, tapi istrinya yang bosan kalo masak ini melulu. Hehehe So, daripada bosen, nyari alternatif pasta deh. Selama ini sering denger yang namanya Macaroni Schotel. Salah satu olahan pasta dengan cara dipanggang ini bikin aku penasaran karena sering dibuat dan di-posting, baik di Facebook (secara aku suka nongkrongin Facebook :D) dan blog. Nyari resep? Guampang banget. Nah, saking banyaknya resep, aku pake resep Macaroni Schotel yang diresepkan ibu Fatmah Bahalwan NCC di blog. Buat pecinta dunia masak-memasak, nama Bu Fatmah udah jadi seperti jaminan bahwa resep itu layak dicoba.  Yup. Mari langsung masuk dapur. Resepnya aku co-pas langsung dari blog NCC :) Macaroni Schotel Fatmah Bahalwan Bahan A: 225 gr     makaroni 2 sdm     minyak goreng Bahan B: 3 sdm     mentega 1 bh        bawang Bombay, cincang 1 bh        bawang putih, cincang

Baking Perdana (Banana Bread Pudding)

Berhubung punya oven baru, semangat buat belajar baking jadi makin menggebu-gebu. Mulai deh hunting resep-resep mudah, enak, dan (sebisa mungkin) anti-gagal. Nah, kenapa tertarik bikin Banana Bread Pudding ? Jawabannya, karena aku pernah nyicip Banana Bread Pudding punya temen kantor, daaaannnn jatuh cinta sama rasanya yang gimana gitu. So, dimulailah pertarungan perdana ini. Berbekal resep hasil riset (baca: gugling) dari sejumlah website, aku persiapkan sejumlah bahan. Setiap langkah juga ditiru. Sayangnya, karena ovennya masih baru dan akunya belum mengerti betul trik ngegunainnya. Banana Bread Pudding -nya bisa dibilang gagal (walo tetep enak :D). Suami rada setengah hati gitu nyicipinnya. Hiks.. Setelah percobaan pertama gagal, minggu depannya kembali ngeberanikan diri buat baking resep yang sama lagi. Kali ini dengan modifikasi resep sesuai lidah suami (ya buat siapa lagi masak kalo bukan untuk suami tercinta #eaaaaa). Tadaaaa, ini dia: Bahan: Roti Tawar

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi