Skip to main content

Ayam Bakar Bumbu Bali




Nge-apdet blog lagiiii :)

Sedikit mau sharing, di awal-awal pedekate ama dunia dapur, sering gak yakin bakalan bisa bikin masakan yang "sesuatu". Ya, kalo cuma urusan nge-goreng, aku merasa terlalu biasa #eh. Karena aku merasa amat sangat pemula sekali, jadinya nyari resep yang harus super duper gampang tapi memberi kesan kalo yang masak itu pinter masak *nah lho lagi* hahaha.





Jangan heran ya kalau iseng main ke rumah lalu menemukan harta karun berupa tumpukan majalah Sedap Pemula. Saking gak pedenya, nyari resep harus berdasarkan majalah yang emang dikhususkan buat pemula! Mikirnya sih gini, daripada masakannya gagal dan gak pas di lidah, lebih baik nyoba resep yang dirinci dengan sangat baik di majalah tersebut :).

Resep Ayam Bakar Bumbu Bali yang aku aplot ini adalah salah satu bukti nyata bahwa pemula pun bisa bikin yang agak gak biasa *nyengir lebar*. Selain udah terjamin rasanya yang gak bakal ngecewain, masaknya juga gampang. Selain itu, aku masih sering menggunakan resep ini karena bisa dijadikan bahan stok makanan yang biasanya aku olah di awal minggu.

Cara nyetoknya gampang, biarkan ayam hasil yang sudah mengering sampai berada di suhu ruang, simpan di dalam wadah kedap udara lalu masukkan ke lemari pendingin. Sejauh ini, menurut hasil pengamatanku, ayam bakarnya masih layak konsumsi hingga masa penyimpanan sepuluh hari! Namun, tetep aja simpannya jangan kelamaan kalau hanya menggunakan lemari pendingin. Mau nyimpan stok makanan lebih lama? Sebaiknya simpan di freezer ya. Berikutnya, sebelum penyajian, siapkan pamanggang, misalnya pake Happycall (kado nikahan dari temen-temen kantorku ini ngebantu banget di dapur -- makasih ya kadonya :)) dan bakar ayam sampai harum. Siap deh disajikan dengan sepiring nasi hangat ;)

Nah, kalau caranya begini, anak kos pasti bisa juga kan? Bagaimana pun, kelebihan masak sendiri adalah irit di kantong, praktis, dan lebih terjamin kebersihannya. Hayuk ah lanjut nulis resepnya :)


AYAM BAKAR BUMBU BALI

Bahan:
- 1 kg ayam bagian paha dan dada
- 5 lembar daun salam (kadang aku ganti pake daun jeruk, seadanya aja :))
- 2 sdt garam
- 1 sdt gula
- 1/4 sdt merica
- 500 ml air
- minyak goreng untuk menumis

Bumbu Halus:
- 8 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 1 buah tomat
- 10 buah cabai merah
- 1 sdm terasi, bakar
- 5 buah cabe rawit

Cara Membuat:
1. Tumis bumbu halus dan daun salam hingga harum.
2. Masukkan ayam dan aduk perlahan hingga berubah warna.
3. Setelah ayam berubah warna, beri garam gula dan merica. Lalu tuangkan air dan masak hingga air meresap. Matikan api.
4.  Bakar ayam dan sisa bumbu.

Mudah kaaaann? Buat ibu-ibu seperti aku, resep ini sangat membantu dan super duper praktis. Namanya aja udah keren.

Jadi, kalo ditanya suami, "Bu, masak apa?".
Dengan pedenya bisa jawab, " Ibu bikin Ayam Bakar Bumbu Bali."
Suami dengan suprised nya bilang, "Wah, Ibu udah bisa masak yang begini ya..."
--- hahaha ----
Ibu-ibu galau ini mah

Dicoba ya resepnya :)














Comments

Popular posts from this blog

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi

Es Kacang Merah

Kacang merah :) Udah lama kenal kacang merah. Kenal pertama kali ketika masak rendang :P hehehe Kenal sebagai minuman baru beberapa tahun yang lalu. Tepatnya ketika makan di salah satu restoran yang menunya adalah masakan Manado, es kacang merah. Kelihatannya sederhana tapi lezaaaaatt. Saat itulah baru menyadari bahwa kacang merah cocok banget dijadikan makanan maupun minuman. Selain bisa dimasak menjadi makanan dan minuman segar, kacang merah juga kaya manfaat. Salah satu bahan pilihan dalam menu salad ini, selain bisa menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi efek dari kolesterol jahat, juga bisa membantu program penurunan berat badan karena kandungan seratnya tinggi dan rendah kalori. Belum lagi manfaatnya dalam hal pematangan sel darah merah yang bisa membantu kita terhindar dari anemia. Nih, manfaat lengkapnya yang aku kutip dari salah satu blog: ( http://permathic.blogspot.com/2013/03/kandungan-gizi-dan-manfaat-kacang-merah.html ) Mencegah kolesterol jahat dan