Skip to main content

Sop Buntut



Di pagi hari yang cerah, tiba-tiba suami minta dibikinkan Sop Buntut. Penyebabnya adalah kemarin sore beliau habis makan Sop Buntut yang lumayan mihil -____-a

Karena kewajiban mematuhi suami *halah*, setuju deh buat masak menu ini. Masalahnya adalah aku sendiri belum pernah makan Sop Buntut. Walaupun kata suami rasa Sop Buntut dan Sup Iga yang biasa aku masak hampir sama, tetep aja takut kalau gak bisa bikin yang beneran enak. Teringat sama resep yang pernah di-share ama temen-temen di grup Whatsapp, akhirnya nanya resepnya lagi karena belum sempat aku simpan. BCL emang kueeerreeenn deh (ini nama grup lho, bukan artis :P). Berbekal balasan resep dari mbak Atas Warin berupa resep Sop Buntut ala MashQchen- nya mbak Nadya, sukses deh menaklukkan hidangan mahal ini.

Dengan sedikit modifikasi, Sop Buntut ini jadi bahan pujian suami. Kaldunya itu lho, enaaaakkk banget. Bahkan lebih enak daripada Sop Iga yang aku biasa sajikan. Kaldu yang nendang banget ini sangat melengkapi lembutnya bagian buntut.

Saran aku, masaknya cukup pake api kecil di panci standar. Meskipun butuh lama untuk bikin empuk dibandingkan menggunakan panci presto, hasilnya jauh lebih maksimal khususnya untuk memaksimalkan kaldu yang keluar. Selain itu, penambahan garam dilakukan di tahap akhir saja setelah buntut empuk. Hal ini agar bagian daging tetap empuk dan tidak alot karena juice-nya keluar. Saran penambahan garam ini berlaku juga untuk memasak bagian daging lainnya ya :)

Satu lagi, bahan yang dibutuhkan emang banyak. Akan tetapi, hal itu sebanding dengan kelezatan alami yang diperoleh dari ragam rempah tersebut.

Berikut resepnya ya....

SOP BUNTUT
sumber asli: Nadya MashQchen
dengan modifikasi oleh Nitta Sestra Afdya

Bahan:
- 1 kg buntut sapi
- 1/4 kg iga sapi (nitta: ini opsional aja, aku pake agar kaldunya benar-benar terasa)
- 3 liter air untuk rebusan (nitta: jumlah ini hasil perkiraanku saja. Tinggi air di dalam panci kurang lebih 2,5 kali tinggi buntut+iga di dalam panci)
- 3 cm jahe, memarkan
- 3 butir kapulaga
- 1 butir pekak/bunga lawang
- 1/2 butir biji pala (nitta: aku pake 3/4 sdt biji pala bubuk)
- 3 butir cengkeh
- 2 cm kayu manis
- 1/2 sdt lada
- 2 sdt garam
- 1 sdt gula
- 3 lembar daun jeruk yang dibuang bagian tulang tengahnya (nitta: aku gak pake karena kelupaan :D)
- 3 batang daun bawang, iris halus
- 3 batang daun seledri, iris halus
- 2 buah tomat, potong dadu (nitta: penambahan tomat secara langsung yang aku lakukan dalam masakan ini opsional. Akan tetapi penambahan tomat saat dimasak sangat mempengaruhi keseimbangan rasa)
- 2 buah wortel ukuran besar, potong-potong bulat
- 3 buah kentang, potong dadu

Bumbu halus:
- 12 buah bawang merah
- 8 butir bawang putih

Pelengkap:
- Irisan tomat
- Irisan daun bawang dan seledri
- Bawang goreng
- Sambal rawit
- Jeruk limo
- Emping

Cara Membuat:
1. Rebus buntut sapi, iga, dan air menggunakan api kecil. Masukkan pula jahe, kapulaga, pekak, biji pala, cengkeh, kayu manis, dan daun jeruk ke dalam rebusan dan biarkan selama kurang lebih 1 1/2 (satu setengah) jam.
2. Di tempat lain, tumis bumbu halus hingga harum. Matikan api. Masukkan tumisan tersebut ke dalam rebusan (nitta: memasukkan tumisan ini bisa dilakukan di awal-awal perebusan ya).
3. Setelah 1 1/2 jam dan air mulai sedikit menyusut, masukkan tomat dan setengah bagian irisan daun seledri dan daun bawang dan biarkan hingga air kembali sedikit menyusut. Kemudian masukkan kentang dan wortel dan lanjutkan merebus hingga setengah jam. Menjelang diangkat, masukkan sisa daun bawang dan seledri, garam, gula, dan lada. Aduk rata dan biarkan selama 5 menit. Cicip rasa kaldunya dan sesuaikan dengan selera.
4. Jika rasa sudah cocok, matikan api. Sajikan Sop Buntut berikut nasi hangat dan pelengkap.

Catatan:
Sop Buntut ini juga bisa ditambahkan dengan pasta dan kacang merah ya. Seperti biasa, kacang merahnya sebaiknya sudah direndam dan direbus beberapa kali sebelum dimasukkan ke dalam sup.

Semoga sukses bikin Sop Buntutnya ya ^^

Nitta Sestra Afdya - Jakarta, 8 Agustus 2014 -

Special thx: 
Makasih banyak mbak-mbak BCL :)


Comments

Popular posts from this blog

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi

Es Kacang Merah

Kacang merah :) Udah lama kenal kacang merah. Kenal pertama kali ketika masak rendang :P hehehe Kenal sebagai minuman baru beberapa tahun yang lalu. Tepatnya ketika makan di salah satu restoran yang menunya adalah masakan Manado, es kacang merah. Kelihatannya sederhana tapi lezaaaaatt. Saat itulah baru menyadari bahwa kacang merah cocok banget dijadikan makanan maupun minuman. Selain bisa dimasak menjadi makanan dan minuman segar, kacang merah juga kaya manfaat. Salah satu bahan pilihan dalam menu salad ini, selain bisa menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi efek dari kolesterol jahat, juga bisa membantu program penurunan berat badan karena kandungan seratnya tinggi dan rendah kalori. Belum lagi manfaatnya dalam hal pematangan sel darah merah yang bisa membantu kita terhindar dari anemia. Nih, manfaat lengkapnya yang aku kutip dari salah satu blog: ( http://permathic.blogspot.com/2013/03/kandungan-gizi-dan-manfaat-kacang-merah.html ) Mencegah kolesterol jahat dan