Skip to main content

TIPS: Manajemen Resep dan Waktu Memasak selama Bulan Ramadhan


Sumber foto: omanfaqod.wordpress.com


Artikel ini aku tulis sebagai bahan pertimbangan ibu-ibu atau teman-teman yang belum menikah yang tetap berusaha memasak hidangan puasa sendiri. Berusaha menyiapkan sahur dan makanan berbuka adalah hal yang mulia :D. Selain lebih hemat dibandingkan beli di luar, insyaAllah masakan yang kita siapkan sendiri lebih menenangkan hati dalam hal kebersihan dan kehalalan.

Berhubung aku masih ngantor sampai saat ini, tiap memasuki bulan puasa, persiapan udah macem-macem aja. Walaupun makna puasa itu sendiri jauh lebih dalam dan lebih luas dibandingkan sekadar menahan haus dan lapar, mempersiapkan strategi memasak untuk keluarga adalah hal yang mutlak dibutuhkan. Tentunya semua orang setuju bahwa melihat keluarga kita bersemangat menyantap hidangan yang kita masak sendiri adalah kebahagiaan tersendiri. Oleh karena itu, berdasarkan beberapa sumber (salah satunya tabloid Saji dan majalah Sedap) dan pengalaman pribadi (termasuk saran dari mama dan mama mertua), berikut tips yang bisa dijadikan pedoman memasak selama bulan Ramadhan.

1. Rencanakan Masakan untuk Seminggu Kedepan

Karena Senin sampai Jumat masih ngantor dan di luar rumah sejak 06.45-17.30 WIB (dengan asumsi selama bulan Ramadhan kantor menerapkan jam pulang satu jam lebih awal), aku lebih memilih belanja seminggu sekali pada hari Sabtu di pasar tradisional. Pada hari itu juga, seluruh bahan makanan diolah sekaligus dan disimpan dalam keadaan matang, kecuali sayuran. Sayuran yang dibeli juga dikombinasikan antara yang mudah busuk atau layu dengan yang bisa bertahan selama seminggu.

Selain ikan, seafood lainnya sebaiknya dibiarkan dalam keadaan mentah tapi segera disimpan di dalam freezer, seperti udang dan cumi-cumi. Akan tetapi, jangka waktu penyimpanan jangan terlalu lama, sebaiknya simpan maksimal 4 hari. Mengolah ikan sebelum disimpan bisa dengan cara direbus atau digoreng. Merebus ikan tidak perlu terlalu lama agar kaldunya tidak habis. Menggoreng ikan pun cukup hingga sudah mulai berkulit saja, kemudian tiriskan dan biarkan dingin di suhu ruangan, simpan di wadah kedap udara di chiller.

  • Jika ingin diolah, misalnya menjadi Nila Sambal Plecing, goreng ikan kurang lebih hingga setengah matang saja agar tidak terlalu keras jika digoreng kembali ketika hendak disajikan. Sambal Plecing hidangan ini bisa langsung distok sehingga tinggal dihangatkan menjelang disantap. Selain itu, ikan tenggiri pun bisa distok dalam bentuk nugget. Resep Nugget Ikan Tenggiri ini pun bisa jadi ragam lauk untuk si kecil. Pengen hidangan yang aroma kunyitnya kuat? Sate Lilit Ikan pun bisa distok untuk menu seminggu. Ibu-ibu cukup menghangatkannya kembali dengan cara dibakar sebentar. Sangat praktis.

  • Agar daging ayam dan daging sapi lebih awet dan gak mudah rusak, rebus daging ayam atau daging sapi dengan api sedang kurang lebih 5 menit dan tiriskan. Dinginkan pada suhu ruang dan simpan.  Daging ayam dan sapi juga bisa langsung diolah. Resep yang bisa dipertimbangan antara lain Ayam Bakar Bumbu Bali dan Sambal Goreng Hati. Suka Sate Madura? Siapkan bumbu halusnya dan simpan. Menjelang disajikan, ibu-ibu tinggal memotong dadu dada ayam fillet yang sudah distok sebelumnya.
  • Serunya, misalnya pada hari Sabtu atau Minggu (hari gak ngantor) pengen bikin Sup Iga Bakso Sapi dengan tambahan bakso, sebagian tulang iga bisa diolah menjadi Iga Bakar Ungkep Santan. Selain itu, jika ingin menikmati hidangan berbahan udang seperti Udang Berbalut Telur Asin, bagian kepala udang jangan buru-buru dibuang. Bagian kepala tersebut bisa diolah menjadi kaldu udang yang gurih dan bisa distok (untuk waktu lebih dari seminggu sebaiknya disimpan dalam freezer. Salah satu resep yang memanfaatkan kaldu udang adalah Mie Celor atau bahan pengganti air+kaldu bubuk untuk resep Soto Udang. Nah, selain lebih variatif juga jadi lebih hemat kan ya? *tuing tuing* ^^



  • Suka olahan tahu dan tempe? Sama seperti bahan makanan sebelumnya, rebus tahu dan tempe terlebih dahulu, tiriskan, dan simpan di lemari es setelah dingin. Menjelang berbuka, tahu dan tempe tersebut tinggal diolah, misalnya menjadi Tahu Goreng Tepung Ketumbar.
  • Dan yang gak kalah pentingnya adalah mempersiapkan stok bumbu halus (baik bumbu halus putih, kuning, dan merah). Bahan-bahan yang sudah dihaluskan tersebut ditumis terlebih dahulu dan dibiarkan di suhu ruang sebelum disimpan. 
Untuk Ibu yang lebih suka belanja harian di tukang sayur, persiapan memasak menu sahur bisa dicicil malam harinya. Misalnya merebus telur atau menyiangi sayuran. Sehingga pada pagi harinya, mempersiapkan hidangan sahur menjadi lebih mudah.


2. Modifikasi Hidangan Berbuka sebagai Menu Sahur

Tidak ada salahnya menjadikan menu berbuka hari sebelumnya sebagai menu sahur. Akan tetapi, agar keluarga lebih bersemangat menyantapnya, beri beberapa bahan tambahan pada hidangan tersebut dan jadilah menu baru. Misalnya, (sumber: tabloid Saji):
  • Soto ayam yang bening, bisa ditambahkan santan encer, sedikit cabe giling dan rebusan telur puyuh. Rebus kembali dengan sayur yang ada dan tambahkan kocokan telur ke dalam kuah. Selain itu, ibu juga bisa menambahkan mie rebus. Aduk hingga kuahnya berkurang dan sajikan panas.
  • Daging ayam dari hidangan Sate Madura bisa dicampurkan sebagai isian nasi goreng untuk sahur.
  • Tumisan daging bisa diolah kembali bersama nasi dengan menjadikannya nasi tim atau isian Nasi Bakar


3. Persiapkan Hidangan Keringan

Keringan, seperti Kering Kentang atau Kering Mie bisa menjadi penyemangat kala sahur (sayangnya belum pernah post resepnya di blog). Oleh karena itu, persiapkan stok keringan sebagai variasi menu sahur.

4. Variasikan Menu Pembuka  (Takjil/

Yang bikin bulan ramadhan berbeda dengan bulan lainnya adalah banyaknya pedagang yang menawarkan hidangan pembuka atau takjil. Daripada setiap hari beli di luar, mempersiapkan menu bukaan sendiri tentu lebih seru. Berikut variasi menu bukaan yang bisa dipertimbangan:

Selain resep asli di atas, Ibu juga bisa mengolah menu bukaan tersebut menjadi menu berbeda dengan sedikit sentuhan. Misalnya, jika cendol masih tersisa cukup banyak sementara gula merah sudah habis, cendol tersebut bisa diolah menjadi puding seperti halnya resep Puding Cincau Hitam. Bubur beras dari Bubur Dingin Frutilla juga bisa disajikan dingin bersama buah pisang atau dengan kacang merah yang telah diolah (proses pengolahannya seperti pada Es Kacang Merah). Hidangan hangat seperti Wedang Jahe Moka pun bisa disajikan dalam keadaan dingin dengan menambahkan es batu.

Pilihan menu pembukanya jadi banyak kan? Belum lagi variasi dari menu lainnya yang banyak ditemukan di blog lainnya :)


Catatan tambahan:
Sebagai tambahan info dari majalah Sedap, sebaiknya konsumsi takjil tidak terlalu banyak. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula sangat baik untuk memberikan energi dalam waktu singkat (untuk persiapan sholat maghrib). Akan tetapi, terlalu banyak bisa membuat konsumsi kalori berlebihan dan membuat kita mudah lapar. Bisa-bisa kita mudah lapar pada malam hari dan malas-malasan tarawih karena kekenyangan :)

Dan begitulah manajemen resep dan waktu memasak selama bulan Ramadhan yang dapat aku rangkum. Meskipun sebenarnya hal ini sudah biasa aku lakukan pada bulan lainnya, tapi cara ini sangat membantu siapa saja yang ingin memaksimalkan waktu memasak yang agak unik selama bulan Ramadhan.

Semoga ibadah puasanya lancar dan seluruh amal kita, atas izin Allah, diterima sebagai amal sholih.
Semangaaaattt!! \^0^/

Nitta Sestra Afdya - 19 Juni 2014

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

Kentang Goreng Tepung

Setelah hampir sebulan nganggur di draft, akhirnya bisa di- publish juga :D *kelamaan memastikan detil resep* Majalah Sedap kembali dengan resep praktis dan gak pake bahan banyak. Halaman belakang majalah edisi bulan Agustus kemarin tersebut diisi dengan resep pilihan yang dijamin mudah untuk dibuat. Salah satunya Kentang Goreng Tepung ini. Meskipun jenis olahan french fries lebih dikenal dan disukai, kentang goreng dengan potongan wedges ini dijamin gak akan mengecewakan. Yang khas dari kentang goreng ini adalah renyahnya. Karena berbalut tepung, kentang ini sangat renyah. Bahkan kerenyahannya bertahan hingga kondisinya tidak lagi hangat. Disajikan dengan saus cocolan ataupun tidak, tetap saja cemilan ini bakalan memanjakan lidah keluarga di rumah. Kriuk-kriuk gurihnya bikin siapa aja akan berkesimpulan one is never enough .   Punya stok kentang? Yuk, buruan dimasak dengan resep yang aku tulis ulang dari majalah Sedap ini :) KENTANG GORENG TEPUNG sumber:

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi