Skip to main content

Mie Aceh




Aku itu tipe orang yang suka penasaran sama kata "enak". Apapun makanannya, walau belum pernah makan tapi kalau banyak yang bilang "enak", maka aku akan ikut-ikutan memberi cap "enak" pada makanan tersebut. Seperti masakan ini. Mie Aceh. Udah sering denger temen-temen berkomentar kalo mie Aceh itu enak. Udah sering denger temen-temen nyebut nama resto tertentu sebagai resto yang punya mie Aceh dengan rasa recommended!

Sayangnya, walau udah lama denger kalo mie Aceh itu enak, baru beberapa minggu yang lalu nyobain mie Aceh rebus/basah di salah satu resto dekat rumah. Dan, karena aku udah terlanjur memberi cap bahwa mie Aceh itu enak, agak kecewa dengan pengalaman pertama itu. Menurutku bumbunya kurang kuat. Jadi bingung, sebenarnya mie Aceh yang dibilang enak itu bagaimana.

Ketika mudik ke Medan 3 minggu yang lalu, aku dibawakan suami mie Aceh yang katanya sangat terkenal di Medan. Kali ini mie Aceh goreng. Yak, kali kedua mencoba mie Aceh. Mie Aceh yang di Medan ini, beneran enak dan aku baru menyadari kunci utama dari bumbu halus olahan mie ini, kari. Mie Aceh ini sepertinya menggunakan bumbu halus untuk olahan kari. Dan benar saja, ketika nge-gugling resep, mie ini menggunakan bahan untuk membuat kari. Aku pun sampai pada kesimpulan, kalau mau mie Aceh ini enak, rasa karinya harus muncul dan terjejak dengan baik di lidah.


Berbekal buku Olahan Mie terbitan Demedia, aku coba bikin mie Aceh sendiri. Percobaan pertama lumayan berhasil, hanya saja, rasa kari yang aku harapkan belum maksimal. Percobaan kedua malah bisa dibilang nyaris menjadi mie goreng biasa karena iseng nambahin kecap. Percobaan ketiga, menurut aku dan suami lebih enak daripada percobaan pertama. Walau masih terus menyempurnakan resep, aku coba tulis kembali resep mie Aceh yang aku gunakan dan telah aku modifikasi sedikit dari resep aslinya di buku. Masih ada resep mie Aceh yang aku kumpulkan dari website Kecap Bango. Semoga suatu saat bisa mencobanya :)



MIE ACEH

Bahan:
- 400 gram mie kuning basah
- 150 gram daging dapi has dalam/daging kambing (di percobaan terakhir aku menggunakan daging ayam saja)
- 4 sdm minyak goreng
- 1 sdm kari bubuk
- 1 sdt merica
- 3 buah kapulaga
- 400 ml air
- 2 sdm kecap manis
- 1/2 sdm maizena, larutkan dengan 1 sdm air
- 2 sdt garam

Bumbu halus:
- 7 siung bawang putih
- 5 siung bawang putih
- 10 buah cabai merah
- 2 cm kunyit, bakar

Bahan Pelengkap:
- 1 batang daun bawang, potong serong
- 1 buah tomat, potong dadu
- 50 gram tauge

Cara Membuat:
1. Seduh mie kuning basah dengan air mendidih, tiriskan dan sisihkan. Potong daging sapi seukuran dadu dan buang ekor tauge. Sisihkan.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus sampai harum. Masukkan kari bubuk dan kapulaga, aduk rata. Masukkan daging sapi, aduk sampai daging berubah warna.
3. Tuang air, kecap manis, garam, merica dan larutan maizena. Masak sambil sesekali diaduk sampai mendidih.
4. Masukkan tauge, daun bawang, dan tomat, aduk rata. Terakhir, masukkan mie kuning dan aduk rata hingga semua bahan matang. Angkat dan sajikan selagi hangat.



Comments

Popular posts from this blog

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

Kentang Goreng Tepung

Setelah hampir sebulan nganggur di draft, akhirnya bisa di- publish juga :D *kelamaan memastikan detil resep* Majalah Sedap kembali dengan resep praktis dan gak pake bahan banyak. Halaman belakang majalah edisi bulan Agustus kemarin tersebut diisi dengan resep pilihan yang dijamin mudah untuk dibuat. Salah satunya Kentang Goreng Tepung ini. Meskipun jenis olahan french fries lebih dikenal dan disukai, kentang goreng dengan potongan wedges ini dijamin gak akan mengecewakan. Yang khas dari kentang goreng ini adalah renyahnya. Karena berbalut tepung, kentang ini sangat renyah. Bahkan kerenyahannya bertahan hingga kondisinya tidak lagi hangat. Disajikan dengan saus cocolan ataupun tidak, tetap saja cemilan ini bakalan memanjakan lidah keluarga di rumah. Kriuk-kriuk gurihnya bikin siapa aja akan berkesimpulan one is never enough .   Punya stok kentang? Yuk, buruan dimasak dengan resep yang aku tulis ulang dari majalah Sedap ini :) KENTANG GORENG TEPUNG sumber:

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi