Skip to main content

Coffee Bun


Awal minggu lagi :)
Seperti biasa nyetor kerjaan akhir pekan buat apdet blog :D. Walau capek harus tetep semangat karena setiap progres latihan aku di dapur wajib diberi penghargaan berupa kemunculan di blog. Bagaimana pun hasilnya, harus diapresiasi. Nah, salah satu yang perlu diapresiasi adalah percobaan pertama Coffee Bun-ku.

Udah lama naksir ama yang namanya Rotiboy. Harumnya enak beneeerr. Rasa kopinya juga mantep! Suka banget beli ini roti kalo pas lagi nunggu keberangkatan pesawat. Berhubung roti tersebut belum ada sertifikat halalnya, jadi agak ragu deh beli lagi.

Dan setelah melihat postingan Coffee Bun Mbak Hesti, aku jadi pengen nyoba bikin sendiri. Sepertinya gak terlalu susah (yang susah hanya bagian banting-banting adonan rotinya aja :D). Bener deh, gak ribet. Cukup nyiapin bahan toppingnya aja dan gak makan waktu lama. Karena baru pertama kali nyoba, aku gak pake isian *alasan lainnya mah karena lagi males*. Hasilnya? Belum begitu memuaskan. Gak dapet krispi-krispinya topping kopi. Bentuknya juga masih amburadul. Hiks. Kayaknya karena kecapekan udah rada males-malesan ngerapiin adonan. Semoga percobaan berikutnya udah lebih rapi.

Resep yang aku gunakan untuk adonan roti sama dengan resep yang biasanya aku pake. Beneran masih lembut walau udah bermalam dan masuk lemari es. Wew... Ternyata enak gak mesti pake bahan tambahan kimia yang berlebihan ya :)

COFFEE BUN
sumber: http://hesti-myworkofart.blogspot.com/2012/01/coffee-bun-roti-sobek-pizza-dan-roti.html

Water Roux:
- 25 gram tepung terigu protein tinggi
- 125 ml air

Bahan roti:
- 200 gram tepung terigu protein tinggi
- 100 gram tepung terigu protein sedang
- 50 gram gula pasir
- 1 sdm susu bubuk full cream
- 1 butir telur
- 5 gram ragi instan
- 100 gram water roux
- 100 ml air hangat
- 38 gram margarin
- 1/2 sdt garam

Bahan Isi:
- salted butter, potong-potong kubus kecil kurang lebih 5 gram, bekukan

Bahan Topping kopi:
- 50 gram butter
- 40 gram gula halus
- 38 gram telur kocok
- 1 sdt kopi instan dilarutkan dengan 1 sdt air hangat
- sejumput kayu manis bubuk (aku gak pake)
- 50 gram tepung terigu protein rendah

Cara Membuat:
1. Dalam panci: campur air dan terigu protein tinggi, aduk sampai rata dan tidak bergerindil. Nyalakan api dan masak sampai mengental tapi tidak sampai mendidih, dinginkan.
2. Roti: tuang semua bahan kering kecuali margarin dan garam ke dalam mixer, kemudian masukkan campuran water roux, air, dan telur. Nyalakan mixer dan proses hingga kalis. Tambahkan garam dan margarin lalu lanjutkan proses hingga adonan menjadi elastis.
3. Tutup adonan dengan cling wrap dan biarkan mengembang hingga dua kali lipat (bisa dibantu dengan memposisikannya dekat dengan magiccom agar lebih lembap).
4. Ambil adonan kira-kira segenggaman tangan, pipihkan, berikan isi satu potong salted butter, tutup rapat berbentuk bulat jangan sampai bocor. Letakkan di loyang bersemir margarin. Fermentasikan kembali selama 45 menit.
5. Topping kopi: Kocok mentega dan gula halus sampai lembut. Tambahkan telur dan larutan kopi. Kocok rata. Masukkan tepung terigu dan sedikit kayu manis bubuk. Masukkan dalam piping bag dan simpan dalam lemari es.
6. Setelah roti mengembang, semprotkan bahan topping kopi di atasnya melingkar rapat seperti obat nyamuk dimulai dari atas ke bawah. Panggang dengan suhu 200 derajat celcius selama 12 menit.

Kalau pengen distok, roti bisa disimpan di lemari es. Cukup panggang kembali sebentar saja ketika mau disajikan. Aku sendiri gak pake acara panggang kembali. Didiamkan di suhu ruang aja tetep enak *biasa deh, alasannya males :)*

Selamat mencoba ya :)


Comments

Popular posts from this blog

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

Kentang Goreng Tepung

Setelah hampir sebulan nganggur di draft, akhirnya bisa di- publish juga :D *kelamaan memastikan detil resep* Majalah Sedap kembali dengan resep praktis dan gak pake bahan banyak. Halaman belakang majalah edisi bulan Agustus kemarin tersebut diisi dengan resep pilihan yang dijamin mudah untuk dibuat. Salah satunya Kentang Goreng Tepung ini. Meskipun jenis olahan french fries lebih dikenal dan disukai, kentang goreng dengan potongan wedges ini dijamin gak akan mengecewakan. Yang khas dari kentang goreng ini adalah renyahnya. Karena berbalut tepung, kentang ini sangat renyah. Bahkan kerenyahannya bertahan hingga kondisinya tidak lagi hangat. Disajikan dengan saus cocolan ataupun tidak, tetap saja cemilan ini bakalan memanjakan lidah keluarga di rumah. Kriuk-kriuk gurihnya bikin siapa aja akan berkesimpulan one is never enough .   Punya stok kentang? Yuk, buruan dimasak dengan resep yang aku tulis ulang dari majalah Sedap ini :) KENTANG GORENG TEPUNG sumber:

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi