Skip to main content

Bread Pudding




Halo halo...
Selamat pagi semua ^^

Seminggu ini, di Bintaro hawanya dingin... Gak heran sih, udah memasuki musim hujan soalnya :)
Kalau dingin begini, enaknya emang makan yang hangat. Berhubung kemarin wiken, bikin yang beda buat sarapan, Bread Pudding!



Sebenarnya udah pernah bikin Bread Pudding, lebih tepatnya Banana Bread Pudding di awal-awal belajar baking (postingan yang jadul banget ya :D). Padet, mengenyangkan tapi cenderung bikin eneg. Karena pengen yang agak ringan, nyari resep lagi yang ga perlu pisang dan kira-kira gak bikin eneg.

Setelah gugling, ketemu deh resep Bread Pudding dari mbak Nieke. Bahannya sedikit dan keliatannya porsinya ga banyak. Gak perlu basa-basi, langsung praktik. Hanya saja, jumlah lembaran roti yang aku gunakan lebih banyak dua kali lipat dibandingkan yang diresepkan mbak Nieke karena aku suka tekstur pudding yang agak padat :). Hasilnya, tiga kata: LUAR BIASA ENAK! ^^

Hasil resep yang aku buat ini gak terlalu banyak. Kalau satu rumah terdiri dari 4 orang, udah sangat cukup, kecuali kalo ada busui yang bawaannya lagi laper, gak bakal cukup deh :D. Kemarin aku menggunakan 3 buah ramekin kecil dan 1 buah ramekin berbentuk oval dengan diameter terbesar sekitar 16,5 cm (lupa pastinya, ramekinnya di rumah sih). Nih ada penampakannya :)



Ternyata, puding ini biasa disajikan dengan saus atau vla vanilla. Sayangnya aku gak bikin. Baru nyadar kalau puding ini biasa pake saus setelah pudingnya udah habis dimakan. Bagaimanapun rasanya udah uenak pake banget lho. Bahkan, kalau gak habis segera, bisa disimpan di lemari es. Dimakan dingin-dingin, gak kalah enaknya :D

Langsung aja ya resepnya buat yang pengen nyoba di rumah :)

BREAD PUDDING
sumber: http://nieke.keritikentang.com/2013/09/27/resep-bread-pudding-puding-roti-dengan-saus-vanila/

Bahan:
- 6 lembar roti tawar kupas, potong-potong menjadi 9 bagian tiap lembarnya
- 200 ml krim kental
- 100 ml susu UHT plain
- 40 gram gula pasir
- 1 butir telur + 1 kuning telur
- 1/4 sdt vanilla extract (aku gak pake)
- kayu manis bubuk + gula tepung sebagai taburan
- kismis secukupnya

Cara Membuat:
1. Kocok telur (1 butir telur dan 1 kuning telur) bersama gula pasir menggunakan whisker sampai rata dan berbuih. Masukkan vanilla extract, krim kental dan susu UHT plain, kembali kocok hingga rata.
2. Tata secara acak sebagian roti tawar kupas di atas pinggan tahan panas yang sudah dioles tipis margarin.
3. Perlahan tuangkan adonan telur dan susu ke pinggan tahan panas hingga mencapai maksimal 3/4 tingginya.
4. Masukkan sisa roti tawar dan padatkan sesuai selera (nitta: aku biarkan adonan telur dan susu tetap telihat atau tidak tertutup roti semua.
5. Campur kayu manis bubuk dan gula tepung, taburkan ke atas adonan siap panggang. Taburkan kismis secara acak.
6. Oven dengan teknik au bain marie (pinggan diletakkan di loyang berisi sedikit air) di suhu 180 derajat celcius selama 50 menit (nitta: ketika memanggang, aku cuma butuh waktu kurang lebih 30 menit saja dan sudah matang. 20 menit api bawah saja, 10 menit menggunakan api atas dan bawah).

Di bawah ini ada foto pudding yang sudah disendok. Tetep padat dan lembut sekaligus. Syukurlah walau dimodifikasi tanpa pikir panjang, pudingnya tetep jadi. Hehehe. Kalau mau bikin sekalian saus vanilla nya, silakan liat ke sumbernya langsung ya :)


Comments

Popular posts from this blog

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

Kentang Goreng Tepung

Setelah hampir sebulan nganggur di draft, akhirnya bisa di- publish juga :D *kelamaan memastikan detil resep* Majalah Sedap kembali dengan resep praktis dan gak pake bahan banyak. Halaman belakang majalah edisi bulan Agustus kemarin tersebut diisi dengan resep pilihan yang dijamin mudah untuk dibuat. Salah satunya Kentang Goreng Tepung ini. Meskipun jenis olahan french fries lebih dikenal dan disukai, kentang goreng dengan potongan wedges ini dijamin gak akan mengecewakan. Yang khas dari kentang goreng ini adalah renyahnya. Karena berbalut tepung, kentang ini sangat renyah. Bahkan kerenyahannya bertahan hingga kondisinya tidak lagi hangat. Disajikan dengan saus cocolan ataupun tidak, tetap saja cemilan ini bakalan memanjakan lidah keluarga di rumah. Kriuk-kriuk gurihnya bikin siapa aja akan berkesimpulan one is never enough .   Punya stok kentang? Yuk, buruan dimasak dengan resep yang aku tulis ulang dari majalah Sedap ini :) KENTANG GORENG TEPUNG sumber:

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi