Es podeng, salah satu minuman segar favorit temen-temen di kantor. Kita sering beli minuman ini sebagai cemilan *pegimane gak jadi gendut cobak? :D* setelah makan siang. Beli es podeng di tengah panasnya matahari Jakarta dengan uang kas itu sungguh sesuatu :D
Terakhir kali ke Gramedia, aku sempat baca sekilas buku resep masakan khas Jawa Barat (kalo gak salah ya) yang salah satunya adalah es podeng ini. Ternyata cara bikinnya guampiiill. Sejak saat itu, bikin es podeng adalah cita-cita jangka pendek aku.
Berhubung mengaku kalau resepnya gampang, ketika nyobain bikin, aku cuma mengandalkan resep gugling (bukunya kan gak jadi aku beli :D). Dari beberapa sumber, aku coba bikin sesuai ketersediaan bahan di rumah.
Berikut resepnya ya...
ES PODENG
untuk 6 porsi
Bahan:
- 2 lembar roti tawar, potong-potong kecil
- 1 buah alpukat, potong-potong kecil daging buahnya
- 75 gram sagu mutiara, rebus di air mendidih sampai transparan, buang airnya dan rendam dengan air berikut es batu agar tidak saling menempel
- 12 skup es krim vanila (sebenarnya es podeng menggunakan es puter/es doger/es rasa kelapa)
- 2 sdm kacang tanah kupas, sangrai, cincang kasar
- coklat meises sebagai taburan
- susu kental manis coklat
Bahan podeng:
- 1 bungkus agar-agar plain
- 1/4 sdt pewarna makanan merah
- 75 gram gula pasir
- 500 ml air
Cara membuat:
1. Podeng: rebus agar-agar berikut gula pasir, air, dan pewarna makanan hingga mendidih. Tuang di cetakan yang telah dibasahi air, dinginkan. Setelah dingin dan mengeras, parut menggunakan parutan keju. Sisihkan.
2. Penyajian: Sendokkan sedikit podeng ke mangkuk atau gelas saji. Beri potongan roti tawar, alpukat, sagu mutiara dan 2 skup es krim vanila. Beri taburan kacang tanah cincang dan coklat meises. Coret dengan susu kental manis coklat. Sajikan selagi dingin.
Naaaaahh, mudah kan? Daripada keseringan beli di luar, bikin sendiri tentunya lebih higienis dan hemat. Gak perlu keluar rumah dan pastinya dapat nilai plus dari suami ;)
Selamat mencoba lezat dan creamy-nya es podeng ya :)
Nitta Sestra Afdya
Jakarta, 17 Maret 2014
Comments
Post a Comment