Skip to main content

Kwetiau Goreng Seafood

 
 
Masakan sejeni mie atau pasta adalah salah satu favorit, gak cuma di rumahku, tapi juga di seluruh dunia.

Istilahnya kalau gak salah one dish meal. Cukup dengan satu piring, masakan tersebut langsung bisa dinikmati. Kira-kira begitu :D

Karena salah satu favorit di rumah, olahan mie hampir dengan variasi rasa yang sama. Terkadang, kalau lagi males mikir mau diolah pake bumbu apa, jenis mie nya deh yang divariasikan (walau rasanya tetep sama :D).

Kwetiau, kalau menurut om Wiki, adalah sejenis mi Tionghoa berwarna putih yang terbuat dari beras. Dapat digoreng ataupun dimasak berkuah. Kwetiau merupakan makanan yang cukup populer di Indonesia, terutama di daerah Jakarta dan tempat-tempat lain yang banyak didiami warga keturunan Tionghoa.

Udah gak asing lagi pastinya, apalagi ini adalah salah satu menu andalan pedagang mie goreng yang mulai jualan sejak maghrib. Kenyal layaknya mie, tapi sedikit lebih tebal di ukuran. Mau direbus atau digoreng, tergantung selera. Mau pake kecap atau digoreng gurih saja, juga jadi pilihan. Berhubung aku gak gitu suka kecap, masakan pun minim kecap *stok kecapnya hemat*.

Kenapa malah pake udang? Simpel, stok udang di freezer masih ada dan segera dimanfaatkan mumpung masih 'baik-baik saja'. Opsional aja, intinya. Dipake enak, gak pake juga tetep enak :)

Jadi, resep berikut memang gak pake kecap ya. Cobain deh, gak pake kecap aja udah enak *nyam nyam*. Karena aku suka pake takaran sembarangan kalau bikin tumisan dan gorengan, resep kwetiau gorengnya juga 'berbau spekulasi'. Silakan dicicip sebelum memutuskan mematikan api ya.


KWETIAU GORENG SEAFOOD

Bahan:
- 250 gram kwetiau kering, rebus sebentar, tiriskan
- 150 gram udang ukuran sedang, buang kepalanya, kerat bagian punggung
- 6 butir bawang merah, iris halus
- 4 siung bawang putih, iris halus
- 6 buah cabe merah, iris serong
- 1/2 buah paprika, potong dadu
- sawi, potong kasar
- 1 1/2 sdt garam
- 3/4 sdt gula
- 1/2 sdt saus tiram (opsional)
- daun bawang dan seledri, iris halus

Bahan Pelengkap:
Kerupuk
Bawang goreng sebagai taburan

Cara Membuat:
1. Tumis bawang merah,  bawang putih, dan cabe merah hingga harum. Tambahkan paprika, aduk rata.
2. Masukkan garam, gula, dan saus tiram. Aduk rata sebentar. Tambahkan udang, masak hingga berubah warna.
3. Masukkan sawi dan aduk asal rata. Tambahkan kwetiau yang telah direbus. Aduk agar bumbu merata. Setelah merata, masukkan daun bawang dan seledri, kembali aduk hingga rata. Cicipi rasa dan tambahkan bumbu sesuai selera. Matikan api.
4. Hidangkan selagi hangat dengan taburan bawang goreng atau kerupuk.

Nitta Sestra Afdya - 23 Desember 2014

*saatnya mempersiapkan watermark baru :)*


Comments

Popular posts from this blog

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi

Es Kacang Merah

Kacang merah :) Udah lama kenal kacang merah. Kenal pertama kali ketika masak rendang :P hehehe Kenal sebagai minuman baru beberapa tahun yang lalu. Tepatnya ketika makan di salah satu restoran yang menunya adalah masakan Manado, es kacang merah. Kelihatannya sederhana tapi lezaaaaatt. Saat itulah baru menyadari bahwa kacang merah cocok banget dijadikan makanan maupun minuman. Selain bisa dimasak menjadi makanan dan minuman segar, kacang merah juga kaya manfaat. Salah satu bahan pilihan dalam menu salad ini, selain bisa menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi efek dari kolesterol jahat, juga bisa membantu program penurunan berat badan karena kandungan seratnya tinggi dan rendah kalori. Belum lagi manfaatnya dalam hal pematangan sel darah merah yang bisa membantu kita terhindar dari anemia. Nih, manfaat lengkapnya yang aku kutip dari salah satu blog: ( http://permathic.blogspot.com/2013/03/kandungan-gizi-dan-manfaat-kacang-merah.html ) Mencegah kolesterol jahat dan