Skip to main content

Pesanan Kak Evelyn: Cupcake



Dua minggu gak pake acara kejar setoran postingan blog itu enak ternyata :D. Selama dua minggu itu, waktu libur adalah waktu leyeh-leyeh maksimal. Kalaupun nyoba masakan baru, males ngambil fotonya. Soalnya kamera yang ada hanya kamera hape hehehe...

DSLRnya kemana? Dijual! ^^

Setelah 3 tahun dipake, akhirnya cinta pertama tersebut harus dijual. Sudah lama pengen ganti kamera dan akhirnya menemukan kamera incaran. Hanya saja, udah pasti suami gak mau istrinya ngoleksi kamera aja. So, udah bisa ditebak, kamera lama harus dijual kalau pengen ganti yang baru :(

Daaaann... seminggu setalah dijual, baru deh dapet kamera baru. Jangan tanya deh gimana senangnya bisa beralih ke kamera yang lebih oke :). Selama seminggu bawaannya pengen kenalan terus sama si kamera baru, yang walaupun bermerk sama dengan kamera sebelumnya, ternyata lumayan rumit (secara deh bukan entry level camera lagi).




Ini dia foto makanan pertama pake kamera yang baru. Sebenarnya yang difoto ini adalah pesanan seorang teman dari Direktorat lain. Dua paket birthday cupcake yang tiap dusnya terdiri dari 9 buah cupcake. Cupcake dengan varian rasa vanilla, pandan, dan blueberry ini sebenarnya hanya diberi topping buttercream. Karena ada event, Kak Evelyn minta diberi ucapan. Setelah sekian lama menerima pesanan dengan topping buttercream atau creamcheese frosting saja, akhirnya berkesempatan nyoba pake fondant deh. Sambil mengingat-ingat yang diajarkan Bu Dewi Anwar di kursus, mulai deh aku ber-rolling pin  ria di tengah malam menjelang sahur.

Mulai sekarang, udah pede terima pesanan cupcake dengan dekorasi fondant. Belajar sambil menerima pesanan. Berikut foto-foto pesanan tersebut yang aku ambil di kantor menjelang disampaikan ke Kak Evelyn.

 



  Nitta Sestra Afdya - Jakarta, 10 Juli 2014

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

Kentang Goreng Tepung

Setelah hampir sebulan nganggur di draft, akhirnya bisa di- publish juga :D *kelamaan memastikan detil resep* Majalah Sedap kembali dengan resep praktis dan gak pake bahan banyak. Halaman belakang majalah edisi bulan Agustus kemarin tersebut diisi dengan resep pilihan yang dijamin mudah untuk dibuat. Salah satunya Kentang Goreng Tepung ini. Meskipun jenis olahan french fries lebih dikenal dan disukai, kentang goreng dengan potongan wedges ini dijamin gak akan mengecewakan. Yang khas dari kentang goreng ini adalah renyahnya. Karena berbalut tepung, kentang ini sangat renyah. Bahkan kerenyahannya bertahan hingga kondisinya tidak lagi hangat. Disajikan dengan saus cocolan ataupun tidak, tetap saja cemilan ini bakalan memanjakan lidah keluarga di rumah. Kriuk-kriuk gurihnya bikin siapa aja akan berkesimpulan one is never enough .   Punya stok kentang? Yuk, buruan dimasak dengan resep yang aku tulis ulang dari majalah Sedap ini :) KENTANG GORENG TEPUNG sumber:

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi