Skip to main content

Sup Ayam Jagung



Alhamdulillah udah wiken aja...
Selamat malam semuanya :)

Setelah beberapa kali apdet blog di jam yang rada nyeleneh, kali ini nyoba apdet di waktu yang agak aneh lagi, malam. Saat temen-temen pada mulai tidur, masuk deh apdetan baru aku.

Ceritanya, lagi nungguin balasan respon dari temen. Mau konsultasi urusan tugas tapi belum ada tanda-tanda dia ngelihat hapenya. Daripada tidur sementara tugas belum selesai, memaksakan diri biar tetap bangun dengan nge-apdet blog kesayangan ini.


Resep yang aku post kali ini resep yang sangat simpel. Berhubung di rumah ada stok jagung dan ayam fillet, jadi juga sepanci Sup Ayam Jagung yang ternyata nikmat banget. Berhubung kemarin juga sedang ada stok bakso, ikut ditambahkan ke sup ini deh.

Silakan langsung dicoba resep hasil modifikasi dari resep majalah Sedap ini ya...






SUP AYAM JAGUNG
sumber asli: Sedap
dengan modifikasi

Bahan:
- 250 gram dada ayam fillet, rebus sebenta, suwir-suwir halus
- 250 gram jagung manis pipil
- 1500 ml air
- 1 batang daun bawang, iris halus
- 1 batang seledri, iris halus
- 2 sdt garam
- 1 sdt gula pasir
- 1/2 sdt merica bubuk
- 200 gram bakso
- 1 sdm maizena, larutkan dengan 1 sdm air

Bumbu halus: 
- 5 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih

Cara Membuat:
1. Rebus suwiran ayam pada air hingga mendidih. Masukkan bumbu halus, aduk rata. Kecilkan api. Biarkan hingga jumlah air sedikit menyusut.
2. Tambahkan jagung pipil, daun bawang, dan seledri. Aduk rata. Tambahkan garam, gula, dan merica bubuk.
3. Masukkan bakso. Menjelang diangkat, tuangkan larutan maizena. Masak hingga terlihat agak mengental. Matikan api.
4. Sajikan selagi hangat.


Nitta Sestra Afdya, 1 November 2014



Comments

Popular posts from this blog

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

Kentang Goreng Tepung

Setelah hampir sebulan nganggur di draft, akhirnya bisa di- publish juga :D *kelamaan memastikan detil resep* Majalah Sedap kembali dengan resep praktis dan gak pake bahan banyak. Halaman belakang majalah edisi bulan Agustus kemarin tersebut diisi dengan resep pilihan yang dijamin mudah untuk dibuat. Salah satunya Kentang Goreng Tepung ini. Meskipun jenis olahan french fries lebih dikenal dan disukai, kentang goreng dengan potongan wedges ini dijamin gak akan mengecewakan. Yang khas dari kentang goreng ini adalah renyahnya. Karena berbalut tepung, kentang ini sangat renyah. Bahkan kerenyahannya bertahan hingga kondisinya tidak lagi hangat. Disajikan dengan saus cocolan ataupun tidak, tetap saja cemilan ini bakalan memanjakan lidah keluarga di rumah. Kriuk-kriuk gurihnya bikin siapa aja akan berkesimpulan one is never enough .   Punya stok kentang? Yuk, buruan dimasak dengan resep yang aku tulis ulang dari majalah Sedap ini :) KENTANG GORENG TEPUNG sumber:

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi