Skip to main content

Macaroni Schotel with Bolognaise Sauce



Assalamu 'alaykum :)
Akhirnya kembali turun gunung.

Sudah terlalu lama sekali blog ini menganggur *maaf ya, blog*:D
Sebulan lebih liburan ternyata tidak membuat blog ini kembali produktif, malah semakin ga terurus. Kegiatan foto-foto sih masih jalan *sambil nunggu proposal upgrade disetujui suami*, tapi yang ada fotonya cuma sampe tahap edit aja, gak diaplot apalagi di-publish di blog.





Demi memakmurkan kembali blog tercintah ini *eaaaa*, aku aplot resep simpel saja yak. Kebetulan saat itu ada lebihan saus bolognaise dari bikin spaghetti. Berhubung ga ada spaghetti lagi dan hanya ada macaroni, tampilan hidangan bisa dikit dimodif.

Semua udah pada tau macaroni schotel (macotel) versi Bu Fatmah kan ya? Nah, kalau yang satu ini sih gak sesuai resep beliau. Malahan pasta ini disusun layaknya lasagna. Sehingga gak heran kalau teksturnya cenderung basah daripada macotel pada umumnya. Efek lainnya, keliatan layer cantik saat disajikan dengan pinggan tahan panas yang transparan. Macaroninya sendiri aku olah pake resep ala-ala. Asal nyemplung sajalah karena lagi ngehabisin isi kulkas *karena malas juga sih :P*.

Baidewei, rasa tetep enak kok. Biasanya emang olahan pasta disebut enak karena saus yang digunakan. Plus, waktu ngerebusnya juga. Istilahnya sih 'al dente' :)

Resepnya, berhubung suka-suka, silakan disesuaikan sama stok di rumah juga ya. Yang pasti simpel kok. Dan jangan lupa buat pake api atas biar bagian mozzarella nya jadi kuning cantik gitu :)



MACARONI SCHOTEL WITH BOLOGNAISE SAUCE

Bahan:
- 225 gram macaroni (1 bungkus macaroni La Fonte)
- 1 sdt garam
- 1/4 sdt kaldu bubuk, bila suka
- 1 butir telur
- 1/2 sdm tepung serbaguna

Bahan saus (Saus Spaghetti Bolognaise):
- 1 buah bawang bombay, iris kasar
- 3 siung bawang putih, cincang kasar
- 250 gram daging sapi has dalam, haluskan menggunakan chopper
- 350 gram tomat segar, belah masing-masing menjadi 4, rebus dalam air mendidih sampai layu dan buang bagian kulitnya
- 50 ml air rebusan tomat
- 75 gram saus tomat botolan
- 1 sdm oregano
- garam dan gula secukupnya

Bahan topping:
- Mozzarella, iris tipis secukupnya
- Oregano


CARA MEMBUAT:
1. Rebus macaroni dengan air mendidih secukupnya. Waktu perebusan yang tepat adalah 8 menit sejakair mendidih dan pasta dimasukkan. Tiriskan pasta yang telah matang dan sisihkan.
2. Siapkan saus bolognaise. Saus bolognaise: Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum. Masukkan daging dan masak hingga berubah warna. Tambahkan tomat dan aduk sambil dihancurkan menggunakan spatula. Masukkan pula air rebusan tomat ( jika ingin lebih encer, tambahkan lebih banyak dari yang diresepkan). Masukkan saus tomat, garam, dan gula. Aduk rata dan tes cicip. Menjelang diangkat, tambahkan oregano dan aduk asal rata. Matikan api dan sisihkan.
3. Ambil macaroni yang telah ditiriskan, aduk asal rata dengan garam, kaldu bubuk, telur, dan tepung. Tata macaroni dalam pinggan tahan panas atau aluminium foil. Beri saus bolognaise setinggi macaroni tersebut. Kembali tutup dengan macaroni. Beri irisan mozzarella dan oregano.
4. Panggang dengan api bawah di suhu 180 derajat celcius selama 20 menit. Menjelang matang, nyalakan api atas selama kurang lebih 2-3 menit untuk memberi efek kecoklatan pada keju.
5. Sajikan selagi hangat.

Hayuk dicoba di rumah ya...

Nitta Sestra Afdya - 13 Oktober 2015


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Nasi Bakar ala Bu Fatmah Bahalwan NCC

Pertama kali lihat postingan resep Nasi Bakar ini, bawaannya kebayang-bayang terus dan pengen bikin. Alasannya, aku suka banget nasi bakar! Ada aroma daun pisang, aroma bakaran dan rasa gurih dari lauknya itu bikin lidah ketagihan. Karena itu, ketika menemukan link berisi resep ini, aku langsung catat bahan dan cara membuatnya di agenda masakan tercintaaah (sebenernya sih buku agenda buat kerjaan kantor, disalahgunakan ini ceritanya :D). Mencatat resep di buku tulis itu ada kebahagiaan tersendiri. Selain bisa jadi koleksi (haiah *ga penting), mempermudah liat resep pas masak ketika hape harus di-charge dulu, juga membantu pemahaman langkah pengerjaan. Ok, kembali ke resep. Yang bikin aku memilih resep ini adalah resep ini dari Bu Fatmah Bahalwan NCC. Hohoho. Beliau sudah terkenal di dunia masak-memasak lho. Dan aku, sebagai salah satu fans berat beliau, gak ragu sama kelezatan resep yang pernah disusun beliau. Semangat ini juga makin menggebu-gebu ketika mbak Hesti nge-posting re

Kentang Goreng Tepung

Setelah hampir sebulan nganggur di draft, akhirnya bisa di- publish juga :D *kelamaan memastikan detil resep* Majalah Sedap kembali dengan resep praktis dan gak pake bahan banyak. Halaman belakang majalah edisi bulan Agustus kemarin tersebut diisi dengan resep pilihan yang dijamin mudah untuk dibuat. Salah satunya Kentang Goreng Tepung ini. Meskipun jenis olahan french fries lebih dikenal dan disukai, kentang goreng dengan potongan wedges ini dijamin gak akan mengecewakan. Yang khas dari kentang goreng ini adalah renyahnya. Karena berbalut tepung, kentang ini sangat renyah. Bahkan kerenyahannya bertahan hingga kondisinya tidak lagi hangat. Disajikan dengan saus cocolan ataupun tidak, tetap saja cemilan ini bakalan memanjakan lidah keluarga di rumah. Kriuk-kriuk gurihnya bikin siapa aja akan berkesimpulan one is never enough .   Punya stok kentang? Yuk, buruan dimasak dengan resep yang aku tulis ulang dari majalah Sedap ini :) KENTANG GORENG TEPUNG sumber:

OVEN dan ovenku (KIRIN 200-RA)

Oven adalah peralatan dapur yang wajib dimiliki kalo mau belajar baking , khususnya kalo mau bikin sesuatu yang dipanggang. Peralatan tempur baking yang satu ini juga punya beberapa jenis, yaitu: Oven Tangkring (otang) Oven ini mungkin paling tersohor di dunia per- baking -an :D. Gimana enggak, sejak jaman masih kecil banget sampe sekarang, aku masih sering nemu toko yang ngejual oven yang satu ini. Gak jarang juga ibu-ibu yang pada pinter masak di blog-blog yang aku baca mengakui sendiri mereka juga menggunakannya. Kalo ditanya alasan kenapa banyak orang suka banget (dan bahkan jatuh cinta) dengan oven ini, pada umumnya adalah oven ini murah dan gak pake listrik. Memang bener kalo oven ini praktis banget, tapi kelemahannya juga patut dipertimbangkan. Jika menggunakannya di atas kompor gas, ovennya harus diganjal dulu, terkadang panasnya tidak merata, dan sulit menentukan temperatur dengan benar (bahkan kadang pengukur suhu yang ada bisa salah).   Oven Gas Bi